Perbedaan antara Kerangka Kerja PMBOK dan PRINCE2 dalam Proyek
1. PMBOK (Project Management Body of Knowledge):
- Deskripsi:
- Organisasi Pengembang: PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI), organisasi nirlaba yang fokus pada pengembangan dan penyebaran praktik manajemen proyek terbaik.
- History: PMBOK pertama kali diterbitkan pada tahun 1983 dan sejak itu mengalami beberapa pembaruan. PMI telah menjadi pemimpin dalam memberikan sertifikasi manajemen proyek melalui sertifikasi PMP (Project Management Professional).
- Ideal untuk Proyek Seperti Apa:
- PMBOK cocok untuk proyek-proyek yang kompleks, besar, dan bersifat unik.
- Lebih fleksibel dan dapat diadaptasi untuk berbagai jenis proyek.
- Contoh Kasus:
- Implementasi sistem informasi perusahaan yang melibatkan beberapa departemen dan fase proyek yang berbeda.
2. PRINCE2 (Projects IN Controlled Environments):
- Deskripsi:
- Organisasi Pengembang: PRINCE2 dikembangkan oleh Axelos, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah Inggris dan Capita plc untuk mengelola dan mengembangkan portofolio best practice untuk memperkuat keunggulan organisasi.
- History: PRINCE2 awalnya dikembangkan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1989 sebagai metode manajemen proyek untuk proyek-proyek TI. Pada tahun 1996, dikembangkan menjadi PRINCE2 dan kemudian diadopsi secara lebih luas.
- Ideal untuk Proyek Seperti Apa:
- PRINCE2 cocok untuk proyek yang memiliki struktur yang jelas, berulang, dan memerlukan kontrol yang ketat.
- Terutama baik digunakan untuk proyek-proyek konstruksi atau pengembangan produk berbasis fase.
- Contoh Kasus:
- Pembangunan gedung perkantoran yang melibatkan banyak kontraktor dan memiliki fase-fase yang terdefinisi dengan baik.
Perbandingan Umum:
Pendekatan PMBOK:
- Lebih bersifat panduan dan memberikan kerangka kerja konseptual.
- Fokus pada proses dan pengetahuan yang diperlukan oleh manajer proyek.
Pendekatan PRINCE2:
- Menawarkan pendekatan yang lebih terstruktur dengan langkah-langkah yang jelas.
- Menekankan pada kontrol dan manajemen risiko yang ketat.
Kesimpulan:
- PMBOK cocok untuk proyek-proyek yang lebih kompleks dan memerlukan fleksibilitas.
- PRINCE2 lebih cocok untuk proyek-proyek dengan fase yang terdefinisi dengan baik dan membutuhkan kontrol yang ketat.
Integrasi dengan Agile
Agile memiliki kerangka kerja manajemen proyek tersendiri yang disebut Agile Project Management, dan kerangka kerja ini lebih cocok daripada PMBOK atau PRINCE2 untuk proyek yang mengadopsi metodologi Agile. Namun, jika Anda harus memilih antara PMBOK dan PRINCE2 untuk proyek Agile, PMBOK mungkin lebih mudah diintegrasikan dengan pendekatan Agile. Ini karena PMBOK memberikan panduan dan konsep umum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek Agile.
Beberapa alasan mengapa PMBOK mungkin lebih mudah diintegrasikan dengan Agile:
Fleksibilitas:
- PMBOK menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan dapat diadaptasi dengan lebih baik untuk proyek-proyek yang mengadopsi metodologi Agile. Ini memungkinkan tim untuk menggabungkan praktik Agile dalam manajemen proyek secara keseluruhan.
Pendekatan Berbasis Proses:
- PMBOK memiliki pendekatan berbasis proses yang dapat disesuaikan dengan prinsip-prinsip Agile. Proses-proses PMBOK dapat diimplementasikan dalam cara yang mendukung sprints, iterasi, dan perubahan cepat yang umumnya terjadi dalam pengembangan perangkat lunak Agile.
Kelenturan Struktural:
- PMBOK memberikan struktur dasar yang dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan proyek. Ini memungkinkan penggabungan elemen-elemen Agile ke dalam struktur manajemen proyek yang ada.
Namun, penting untuk diingat bahwa Agile Project Management adalah kerangka kerja yang dikembangkan secara khusus untuk proyek Agile. Jika memungkinkan, lebih baik untuk memilih dan mengintegrasikan kerangka kerja yang dirancang khusus untuk Agile, daripada mencoba menggabungkan PMBOK atau PRINCE2 dengan cara yang kurang alami.
Pilihan antara PMBOK dan PRINCE2 untuk proyek Agile juga tergantung pada preferensi organisasi dan kebijakan internal. Dalam hal ini, sebaiknya konsultasikan dengan pemangku kepentingan dan tim proyek untuk memutuskan pendekatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan proyek.
0 Komentar