Menggali Tata Kelola BYOD dalam Organisasi: Menyikapi Tantangan BYOD di Era Pandemi
Penulis : Hery Purnama, SE.,MM.
MCP, PMP, ITILF, CISA, CISM, CRISC, CDPSE, CGEIT, COBIT, TOGAF, CDMP, CTFL, CBAP, CISSP, ISO 31000, ISO 27001, ISO 20000-1Pendahuluan
Bring Your Own Device (BYOD) menjadi fenomena yang semakin signifikan dalam lingkungan bisnis, terutama dalam konteks pandemi COVID-19 di mana kerja dari rumah (WFH) menjadi norma. Namun, untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan kepatuhan, organisasi perlu memahami dan menerapkan tata kelola BYOD yang baik, melibatkan langkah-langkah dari governance hingga operasional.
Definisi BYOD
BYOD, atau Bring Your Own Device, merujuk pada kebijakan di mana karyawan diizinkan menggunakan perangkat pribadi mereka sendiri untuk melaksanakan tugas pekerjaan. Ini mencakup perangkat seperti laptop, tablet, dan smartphone.
Langkah-langkah Tata Kelola BYOD: Governance, Management, dan Operational
1. Governance:
a. Pengembangan Kebijakan BYOD: - Tentukan perangkat yang diizinkan dan kebijakan penggunaan perangkat pribadi. - Atur kebijakan keamanan yang mencakup enkripsi data, akses terenkripsi, dan langkah-langkah keamanan perangkat.
b. Komunikasi Kebijakan: - Komunikasikan kebijakan BYOD secara jelas dan terbuka kepada seluruh karyawan. - Sertakan konsekuensi pelanggaran kebijakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan.
2. Manajemen:
a. Manajemen Keamanan Terintegrasi: - Terapkan solusi keamanan yang terintegrasi seperti firewall, antivirus, dan solusi deteksi ancaman siber. - Gunakan alat manajemen perangkat untuk memastikan perangkat terkendali dan keamanan terjaga.
b. Pelatihan Karyawan: - Sediakan pelatihan rutin tentang praktik keamanan digital dan risiko BYOD. - Perbarui karyawan secara teratur tentang perubahan kebijakan atau ancaman keamanan terbaru.
3. Operasional:
a. Penerapan Data Loss Prevention (DLP): - Gunakan alat DLP untuk memantau dan mengelola perpindahan data sensitif di perangkat karyawan. - Terapkan kebijakan DLP yang membatasi dan melacak transfer data ke perangkat eksternal.
b. Pemantauan Akses: - Tentukan dan pantau tingkat akses karyawan untuk mencegah penggunaan data yang tidak sah. - Gunakan alat pemantauan akses untuk mendeteksi dan merespons aktivitas yang mencurigakan.
Contoh Penggunaan DLP:
Sebagai contoh, perusahaan ABC menggunakan solusi DLP yang memungkinkan identifikasi dan pengendalian data sensitif. Alat ini memantau setiap perangkat yang terhubung ke jaringan perusahaan, memeriksa setiap transfer data, dan memberikan peringatan atau memblokir transfer jika mendeteksi potensi pelanggaran kebijakan keamanan.
Kesimpulan:
Dengan menerapkan langkah-langkah tata kelola BYOD dari governance, manajemen, hingga operasional, organisasi dapat memitigasi risiko keamanan dan memaksimalkan manfaat BYOD. Pemahaman yang komprehensif tentang kebijakan, penggunaan alat keamanan yang terintegrasi, dan pendekatan proaktif terhadap manajemen keamanan adalah kunci keberhasilan dalam mengadopsi BYOD di era pandemi dan seterusnya
0 Komentar